Wednesday, May 18, 2011

Bertahan?

Untuk kesekian kalinya aku mencoba untuk menyimpan segala uneg-uneg bodoh tentang diriku, tapi rasanya susah jika hanya disimpan di dalam otak dan tidak mulai untuk menuangkannya ke dalam suatu barisan kata-kata.

Pernah kutuliskan postingan serupa dengan postingan sebelumnya. Perihal keingintahuan seorang gadis yang akan beranjak menjadi seorang wanita dewasa. Mungkin kira-kira saat itu aku masih kelas 1 atau 2 SMA. Tema postingan itu nggak jauh-jauh lah dari dapatkah aku merasakan indahnya memiliki teman yang lebih dari sekedar sahabat, dimana dia bisa memberikan perhatian lebihnya padaku #apasih.

Rasa keingintahuan itu muncul lagi selang 3 tahun berjalan. Sejak aku terlepas dari jeratan test PTN, rasa ini semakin bergejolak. Aku kenal dengan lingkungan yang baru, orang-orang baru, dan juga karakter yang baru. Sekelibat rasa ingin merasakan seperti yang lainnya rasakan. Pasti ada perasaan aku ingin sekali saja merasakan untuk memiliki salah satu dari orang baru itu.

Pikiran dan perasaanku seakan tak ingin menyatu dan ingin berjalan dengan jalannya sendiri-sendiri. Perasaanku menginginkan sebuah status, perhatian, dan pengalaman yang baru dari seorang kaum adam. Namun pikiranku, logikaku, ataupun rasioku berkata untuk jangan mengikuti hawa nafsuku. Menurut logikaku, belum pernah pacaran itu adalah suatu kebanggaan loh. Jarang-jarang kan orang yang belum pernah pacaran hingga jenjang universitas? Dan pikiranku juga mencoba untuk berjalan lebih jauh. Jika aku punya pacar dan tidak bertahan lama, aku akan menyesal kan? Jika aku punya pacar dan ujungnya aku akan putus dengan lelaki itu, nyesel kan karena udah berusaha melepas status istimewaku itu?

Banyak loh orang yang iri dengan statusku ini. Tapi ada juga orang yang heran karena belum pernahnya aku punya pacar. Mungkin ada saja pandangan negatif karena status istimewaku ini. Belum lagi kata-kata orang lain yang jujur saja ini menakut-nakutiku -_- Tapi ya aku nggak mau untuk pikirkan itu. Biarkan saja dia berkata apa :')

Ada juga yang bilang, "Ngapain sih pacaran lama-lama? Terus nanti kalo udah nikah mau ngapain lagi kalo semua hal yang romantis udah dilakuin pas pacaran, ya kan?"
Ini bener-bener pendapat yang membuatku membuka mata hatiku. Di saat aku lagi berpikir dengan logikaku, aku sangat setuju dengan pendapat ini, tapi jika dirasakan dengan hati, aku nggak akan sependapat dengan statement ini.

Labil ya? Begitulah, hidupku memang masih penuh dengan kebimbangan. Apa yang akan terjadi setelah ini? Lihat saja nanti :)