Thursday, February 9, 2012

Karena kehangatan datang dari orang terdekat

"Kalo aja kita semua masih sama-sama berstatus sebagai anak TK, aku akan peluk mereka satu persatu, tak terkecuali."

Ya, itulah quoteku hari ini. Sungguh hari yang menyenangkan bersama keluargaku, Desain Grafis 4A. Hari ini kita pergi makan dan karaokean, ya nggak semua anak juga sih, cuma setengahnya atau hanya sepuluh orang. Tumben banget kita punya waktu kosong di tengah kesibukan masing-masing. Yang biasanya aku hanya berkaraoke bersama teman-teman wanitaku, sekarang juga bersama anak laki-laki. Ada aku, Nisfi (birthday girl), Dyah, Gladys, Rizka, Yunita, Ageng, Aal, Fahmy, dan Ghondy. Acara ini untuk merayakan ulang tahun Nisfi, salah satu teman sekelasku. Tak disangka, anak laki-laki seperti Ageng, Aal, Fahmy, dan Ghondy tidak jaim saat disuruh berjoged bersama Rizka. Gelak tawa pun tak perlu ditahan lagi, toh kami sudah saling mengetahui bagaimana karakter masing-masing, jadi nggak ada yang perlu kusembunyikan kan seperti awal pertama aku masuk ke kelas ini.

Kalau diflashback ke masaku sekolah dulu ataupun masa tahun pertama aku menjadi mahasiswa, aku sadar banget kalo banyak hal yang kututupi dari diriku. Tapi sejak masuk ke kelas ini, perlahan-lahan aku mulai memperlihatkan siapa diriku sebenarnya. Hal ini terjadi karena kenyamanan yang diberikan oleh anak-anak kelasku.

DG4A bukan hanya sebatas teman sekelas, tapi mereka sudah kuanggap keluarga. Tiga tahun kami bersama, dan tanpa kami sadari, masing-masing dari kami adalah kompetitor masa depan. Aku sadar banget kok kalo aku selalu berusaha menjadi yang terbaik di kelas ini. Dateng paling pagi setiap hari alias dulu-duluan dateng sama Office Boy, nyari ilmu diluar perkuliahan yang nggak didapat dengan cuma-cuma oleh anak-anak lain, nyari orderan kemana aja, nyuri start duluan, selalu berusaha buat ngumpulin tugas on time, udah mikirin judul Tugas Akhir sebelum waktunya (meskipun akhirnya disuruh cari judul lain karena TA-ku tidak berhubungan dengan jurusan), udah mikirin dan mau nyari-nyari tempat buat Praktek Industri semester 5 nanti dimana, dan aku nggak mau munafik, pasti ada perasaan seneng kan kalo IP di atas rata-rata? Yes, hidup ini memang penuh kompetisi, dimana hidup yang sebenarnya memang dimulai dari dunia perkuliahan dan setelah itu, bekerja, dimana kita akan bersaing bersama manusia dengan profesi sejenis. Dia yang nggak survive, dia yang akan gugur.

Pada perkuliahan berbasis politeknik, kompetisi tidak seberat perkuliahan berbasis universitas. Tengoklah universitas, untuk kuliah saja mereka harus berebutan bangku agar bisa mendapatkan mata kuliah yang mereka inginkan. Urusan teman? Jangankan tiga tahun, teman untuk setiap mata kuliah saja sudah berbeda. Kecil peluang untuk mendapatkan kekeluargaan layaknya politeknik (khususnya jurusanku) yang selama tiga tahun kelasnya tidak pernah diacak. Bisa sih mendapatkan teman sepanjang kuliah, tapi itu akan didapatkan di luar kelas. Ya masing-masing ada untung dan ruginya juga sih. Tapi aku bersyukur kok sudah masuk ke dunia politeknik, dimana aku bisa mendapatkan keluarga di kampus khususnya di kelas, dan yang hanya sebatas teman, aku bisa dapatkan di luar kelas.

Oke, kembali ke topik, kembali ke DG4A. Meskipun masing-masing dari kami adalah kompetitor, tapi kalau hati sudah saling terhubung, maka kompetisi hanya sampulnya saja. Karena Tuhan menjodohkan kami untuk bersama di dalam satu kelas, untuk menyatukan jiwa kami dalam sebuah bidang yang sama, saling membantu satu sama lain, dan yang terpenting.. saling menyayangi :*

Catatan: Semoga nggak cuma aku yang punya pemikiran seperti ini di DG4A :')