Monday, October 10, 2011

I'm Totally Bad Mood

Sikon berapi-api kayak gini emang cocok buat bikin postingan tentang rutinitas saya selama ini. Langsung ke intinya aja deh. Jujur, saya jenuh dengan rutinitas bodoh saya. Saya sebut bodoh karena memang hal ini bodoh. Sebelumnya saya jelaskan dulu. Saya merupakan anak terrajin datang pagi di kelas saya. Kalau tidak percaya, coba saja cek pukul setengah 7 pagi di stasiun UI, insyaAllah saya sudah duduk manis di haltenya. Oleh karena itu, di semester 3 ini anak-anak kelas saya menunjuk saya sebagai wakil ketua kelas (padahal tadinya mau dijadiin ketua kelas, cuma karena ketua kelas lebih baik cowok, jadi saya hanya jadi wakilnya). Dan satu hal yang mengherankan, di kelas saya merupakan mahasiswa termuda tapi kenapa mereka lebih suka saya pimpin? -______-"

Selama saya menjadi wakil ketua kelas, saya tidak hanya menjadi wakil, tapi saya juga merangkap menjadi humas yang kerjaannya ngejarkomin anak-anak kalo dosennya mau masuk jam berapa. Hey, saya cuma wakil ketua kelas, bukan ketua kelasnya yang selalu berhubungan dengan dosennya, tapi kenapa anak-anak nanya semuanya sama saya? Saya bukan paranormal yang bisa memprediksi kapan mereka akan masuk. Kalaupun saya tahu, pasti akan langsung saya jarkom, bukan hanya saya simpan sendiri. Setiap hari hampir semua anak mengirimkan sms pada saya yang isinya nggak penting a-bitch, kayak cuma:

"Tal, masuk jam berapa?"
"Tal dosennya udah dateng belom?"
"Tal, kalo ada dosen sms ya."

Perlu digaris bawahi lagi, nggak cuma satu anak yang mengirimkan sms seperti itu setiap harinya. Bukan hal yang aneh kalo jumlah pesan di inbox saya bisa mencapai 3000, padahal itu udah sering diapus. Ini bukan masalah keikhlasan, tapi saya jenuh dengan pertanyaan seperti itu. Lebih tragisnya, isi inbox saya isinya cuma sms pertanyaan-pertanyaan itu karena saya bukan tipikal orang yang doyan sms-an kalo nggak penting-penting banget. Belum lagi waktu untuk menghapus smsnya bukan waktu yang sebentar, karena saya juga harus memfilter sms mana yang akan saya hapus, kasian banget liat keadaan hp saya yang lemotnya banget bangetan cuma karena sms ginian -__-

Well, hari ini saya jadi ketua kelas dan akan berlanjut sampai 2 hari ke depan. Ini akan menambah beban di kepala saya. Selama jadi wakil saja, saya harus bolak balik mengambil absen dan LCD + kabel di lantai 2 setiap ada dosen yang membutuhkannya, gimana jadi ketua? Saya pun harus memasang dan merapikan itu kembali dan mengembalikannya lagi ke lantai 2. Sebenernya ini bukan pekerjaan yang berat, tapi karena saya juga jadi ketua di organisasi lain, makanya saya jadi merasa bingung dan jenuh mengatur semuanya.

Udah ah, sekian dulu keluhan bodoh kali ini. Kalo misalnya isi postingan ini nggak meaning dan nggak berisi, mohon dimaklumi yaaaa, maklum ga punya mood booster hahahahahah ;)

Thursday, October 6, 2011

Sunday, September 11, 2011

My Hobby is Being a Stalker

Entah kenapa pekerjaan yang satu ini cukup membuat hati saya puas. Ini berawal dari permintaan database oleh para mahasiswa baru Teknik Grafika dan Penerbitan PNJ 2011. Dari baris atas saya mengisi pertanyaan yang biasa-biasa saja, seperti nama, tanggal lahir, alamat, dan lain-lain. Tapi menjelang baris-baris bawah, saya harus mengisi tentang hobi saya. Saya pun berpikir untuk mengisi hobi yang berbeda dengan yang lainnya. Terlintas satu kata,
Do Stalking.
YA! Ini memang benar-benar hobi saya! Hobi yang benar-benar jujur dari hati tanpa memikirkan apakah hobi ini terlalu frontal untuk dipublikasikan kepada mereka atau tidak. Hal ini memang sudah sering saya lakukan semenjak saya duduk di bangku SMP, di saat anak-anak seusia saya belum tertarik untuk online via hp, karena mengerti hanya mengerti online lewat komputer. Pada saat itu, saya suka mendownload macam-macam dan saya pun juga suka browsing lewat browser asli. Karena dulu saya lebih banyak beraktivitas dengan hp, saya pun suka membuka profil teman-teman friendster saya. Jika ada obrolan menarik yang mereka bicarakan dengan temannya yang tidak saya kenal, saya tidak segan untuk membuka profil temannya itu dan mencari-cari komentar yang dikirimkan oleh teman saya. Dan itu tidak tanggung-tanggung, saya bisa mencari komentar mereka hingga page ke 10 hihi. Tanpa harus menanyakan mereka apa yang sedang terjadi, saya sudah bisa mengetahui apa yang mereka bicarakan dengan sendirinya.

Hal itu terus berlanjut hingga detik ini. Ketika komentar friendster berubah menjadi wall to wall facebook, ketika wall facebook berubah menjadi timeline twitter. Jujur saja, orang-orang yang menggunakan tombol RT (yang seharusnya digunakan untuk Retweet, bukan reply tweet) sebagai cara untuk membalas mention, merupakan sasaran empuk para stalker (termasuk saya) kadangkala kami ingin mencari informasi tentang yang mereka bicarakan hihi. Sempat terpikir di benak saya untuk menjadi seorang detektif, daripada skill saya yang satu ini terbuang sia-sia HAHA -______-"

Kalau dulu sewaktu saya masih duduk di bangku sekolah saya sering sekali buka-buka 'halaman mereka', di usia yang tidak muda lagi (18 tahun maksudnya), saya sudah mulai untuk membatasi pekerjaan-kurang-kerjaan-saya. Sekarang saya hanya sering membuka-buka halaman orang yang penting untuk saya, karena sudah cukup lama juga kan saya menjadi seorang stalker? Dan luapan emosi yang saya keluarkan juga tidak se-berlebihan waktu saya masih menjadi ababil ehehe.

Being a stalker sebenarnya adalah pekerjaan yang kurang kerjaan dan tidak baik, karena hal ini sama saja dengan mengungkap privasi orang. Tapi mau bagaimana lagi, dunia maya itu tidak ada yang privasi, kawan. Berani memposting sesuatu, berarti siap menanggung resikonya kan kalau ada orang lain yang iseng menjadi 'pembaca setia'-mu :)

Mending wall facebook, kalau si orang tersebut memasang status update frontal, siapa sih yang tidak kepingin tahu tentang apa yang terjadi dengan si pembuat status? Karena dia secara tidak langsung memamerkan apa masalahnya dan ingin semua orang tahu tentang masalahnya. Nggak enak kan kalo semua orang tahu apa masalah pribadimu? So, bijaklah dalam memposting sesuatu. Filter kata-katamu, mana yang cocok untuk dipublish di dunia maya atau tidak. Kalau memang rahasia, fasilitas direct message ada kok untuk menampung pembicaraan pribadi kalian. Oke? ;)

Saturday, August 20, 2011

HMGP Lagi? Siapa takut!

Awkeeey, sepertinya tahun ini saya akan menjadi orang sibuk (lagi). Oke, setidaknya jadi orang sok sibuk HAHAHA *ketawa setan*. Sebenernya aku nggak pernah ikut wawancara HMGP di tahun 2011 ini. Buru-buru ikut wawancara, ngumpulin formulirnya aja enggak :p Yaaa you know lah, itu dikarenakan dilema antara mau ikut SIMAK UI lagi atau enggak. Dan ternyata aku nggak jadi ikut SIMAK UI dan wawancara HMGP lewat begitu saja (alias nggak wawancara sama sekali).

Tapi karena mungkin emang naluriku udah di sini dan emang JODOH, ada aja jalannya buatku supaya jadi anak HMGP lagi seperti tahun lalu. Kadiv mading yang udah terpilih memutuskan buat resign dari HMGP karena sesuatu hal, dan akhirnya Kahim memutuskan buat merekrut aku menjadi Kadiv mading ;)

Tadinya dia mau memberikanku sebuah tantangan, tapi ternyata tantangannya cuma boongan doang (Y) Akhirnya aku masuk tanpa seleksi apapun. Ya tapi tetep aja, aku bukan orang yang bisa dengan mudahnya ngomong di depan umum. Waktu disuruh promosi tentang Open Recruitment HMGP ke kelas-kelas mahasiswa baru, aku cuma cengangas cengenges dan ngeliatin muka maba satu persatu. Sableng emang! Gimana nanti pas perkenalan perdana dengan anggota-anggota baru HMGP? Hadeeeeh >.<

Mungkin dari beberapa pembaca postingan ini ada yang merasa asing dengan sebutan-sebutan di atas, seperti kadiv, kahim, dan HMGP. Oke sekarang saya akan jelaskan artinya.
Kadiv : Ketua Divisi Mading. Divisi mading adalah salah satu divisi di bidang Media Informasi dan Komunikasi HMGP.
HMGP : Himpunan Mahasiswa Grafika Penerbitan PNJ.
Kahim : Ketua Himpunan.

Udah ngerti kan? Sedangkan atasannya Kadiv adalah Kadep. Arti dari Kadep itu sendiri adalah Ketua Departemen. Jadi atasanku ini adalah Ketua Departemen Media dan Komunikasi. Dan hal terkonyol pada HMGP '11 adalah

Kadep dan Kadiv Medikom seperti Kadiv Buletin, Kadiv Mading, dan Kadiv Mading Online, semuanya berasal dari kelas yang sama, yaitu Desain Grafis A 2010.

Kompak sekali, bukan? Harapanku ke depan adalah kami, HMGP 2011 dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya dan dapat membawa nama Teknik Grafika dan Penerbitan ke luar Politeknik Negeri Jakarta. Cemunguddddddddh ya semuanya!

*cemungudh: semangat versi alay.

Thursday, August 4, 2011

Sedikit cerita tentang Sahabat PNJ

Jika berbicara tentang salah satu KSM di Politeknik Negeri Jakarta, terlintas di pikiran penulis tentang sebuah KSM yang bernama Sahabat PNJ. Usut punya usut, ternyata KSM ini awalnya adalah KSM milik jurusan Teknik Elektro, dan dulu namanya bukan KSM karena belum diresmikan.

Pasti daritadi kalian bertanya-tanya, mengapa namanya Sahabat PNJ? Nama Sahabat PNJ itu sendiri terinspirasi oleh nama forum terbesar di kampus seberang yang tidak perlu disebutkan nama forumnya, namun agar terdengar lebih bersahabat dan bersahaja, maka dinamakan Sahabat PNJ.

Sahabat PNJ dahulunya hanya berisi beberapa orang. Namun setelah resmi menjadi KSM, Sahabat PNJ membuka Open Recruitment pada tahun 2010. Ternyata antusiasme para mahasiswa PNJ sangat besar terhadap KSM ini. Sekitar 70-an mahasiswa PNJ lolos seleksi untuk masuk ke dalam KSM ini. Meskipun ini adalah KSM milik Teknik Elektro, namun semua jurusan dapat ikut bergabung ke sini. Terbukti, ada mahasiswa TGP, Akuntansi, Teknik Sipil, dan tentunya Teknik Elektro yang ikut bergabung di sini.

70-an orang itu terbagi lagi ke dalam bermacam-macam divisi, yaitu divisi creative, divisi techno, divisi marketing communication, dan divisi forum.

Untuk kalian, para mahasiswa TGP, sangat dianjurkan untuk ikut bergabung dengan divisi creative, karena di sini kalian akan mempelajari tentang motion graphic, multimedia, ataupun print-ad.

Motion graphic itu sendiri agak susah dijelaskan apa artinya, karena ini adalah invisible art, namun motion graphic biasanya digunakan pada animasi pembuka/opening tune pada acara televisi, opening CD interaktif, movie intro game, bumper/animasi jeda, video efek dan animasi teks untuk iklan, video efek untuk film layar kaca atau layar lebar. Software pendukung yang digunakan pada motion graphic antara lain Adobe After Effects, Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Corel Draw, dan Adobe Premiere, dan 3D Studio max.

Berbeda dengan multimedia. Multimedia lebih bermain dengan 3D Studio Max (software animasi 3 Dimensi) dibandingkan dengan Adobe After Effects. Multimedia juga menggunakan software Adobe Flash Catalyst.

Lain lagi dengan Print-Ad. Di bagian Print-Ad ini lebih berkutat dengan desain 2 Dimensi seperti yang akan teman-teman TGP (khususnya desain grafis) pelajari secara mendalam selama 3 tahun ke depan, yaitu tentang desain cetakan 2 dimensi. Software yang digunakan di bagian Print-Ad kurang lebih adalah Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop.

Tentang sistem pembelajaran di divisi creative itu sendiri bukan seperti dosen di kelas yang harus mengajar 1 arah. Di sini lebih menekankan kepada feedbacknya. Sistem pembelajaran di sini lebih kepada saling sharing kemampuannya masing-masing. Tapi jangan takut jika kemampuan kalian masih di bawah rata-rata, teman-teman yang lain akan membantu kalian agar kalian mengerti. Begitu pun sebaliknya.

Untuk teman-teman TGP yang merasa tertarik dengan dunia IT, kalian juga bisa ikut bergabung dengan divisi techno. Dinamakan divisi techno karena di sini kita akan berkutat dengan teknologi. Divisi techno terbagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu jaringan, pemrograman android, website, dan security. Salah satu software yang akan digunakan pada divisi techno adalah Adobe Dreamweaver. Di divisi techno, kalian juga dapat mempelajari bahasa pemrograman, keamanan dalam proteksi komputer/internet, dan lain-lain. Tergantung kalian ingin mempelajari bagian apa.

Selain divisi creative dan divisi techno, ada juga divisi marcomm. Tertarik dengan dunia humas ataupun komunikasi? Tak ada salahnya jika mencoba untuk bergabung dengan marcomm. Di sini kalian akan diajarkan tentang bagaimana berkomunikasi yang baik dan dapat menarik simpati dari lawan bicara anda. Marcomm ini sendiri dapat dikatakan sebagai humasnya Sahabat PNJ.

Oh ya, pernah tahu akun twitter yang bernama @SahabatPNJ? Ataupun www.forum.sahabat-pnj.com, pernahkah anda mendengar website ini? Jika belum pernah mendengar website ini, maka mulai sekarang anda harus ikut andil dalam meramaikan forum ini, karena hanya di forum inilah, kalian dapat dengan mudahnya berkomunikasi dengan mahasiswa ataupun alumni PNJ. Di dalam forum ini, kalian juga dapat mengetahui informasi terkini mengenai kampus tercinta kita ini, Politeknik Negeri Jakarta. Tapi sebenarnya siapa sih yang mengurus akun twitter @SahabatPNJ ataupun forumnya? Ya, mereka adalah anak-anak divisi forum atau khususnya bagian moderator. Apakah anda tertarik untuk menjadi moderator forum Sahabat PNJ atau memegang akun twitter @SahabatPNJ? Tidak ada salahnya kalau anda mencoba untuk bergabung di sini.

Mungkin cukup sekian penjelasan tentang Sahabat PNJ. Tertarik untuk bergabung dengan kami? Ikuti Open Recruitmentnya ya nanti :D

Monday, June 13, 2011

Am I Your Biggest Fan?

Aku nggak tahu apa mimpiku semalam. Aku juga nggak ngerasa mimpi apa-apa semalam. Tapi waktu hari Jumat malam, terlintas pikiran untuk mensketsa seseorang untuk mengisi malamku yang terasa sangat bosan. Awalnya aku tak tahu siapa orang yang akan kusketsa, karena aku merasa hatiku kosong dan aku sedang tidak memikirkan siapapun, namun tiba-tiba nama itu muncul begitu saja. Nama yang pernah mengisi layar kacamu, nama salah satu housemate di Big Brother Indonesia, nama housemate yang terdeportasi ke dua di acara itu.

Sekitar jam 12 malam aku memulai sketsaku. Ini cukup gila karena tengah malam merupakan waktu untuk pergi tidur. Tapi karena hari itu adalah malam Sabtu, aku lanjutkan saja ide gilaku ini. Jam 3 pagi, aku baru menyelesaikan bagian wajah dan rambutnya, lengkap dengan warnanya. Namun karena kupikir ini sudah hampir pagi, ayam pun sebentar lagi akan berkokok, aku memutuskan untuk menyudahi saja pekerjaan sketsa mensketsa di pagi itu.
Akhirnya hari Sabtu sore, aku lanjutkan kembali sketsanya, lengkap dengan lengan dan bajunya. Dan di malam Minggu, gambar itu selesai. Begini loh hasilnya ..



Yes, he is Asran Aga Shady, Institut Teknologi Bandung (kata Facebooknya). Dia emang nggak seganteng Patra Kamil tapi kalau dilihat-lihat, dia itu manis aaaa :') Sayangnya aku dengan mudahnya menghancurkannya dengan sketsaku hahahaha. Coba saja perhatikan, harusnya kepalanya agak miring, tapi aku malah membuat kepalanya tegak -_- Dan sekilas, sketsa ini lebih mirip dengan Teuku Wisnu. Kacau ya? Hahahaha. Meskipun kacau, tapi aku puas, menurutku sejauh ini, sketsa wajah ini adalah sketsa wajah terbaik yang pernah kubuat, karena sketsa-sketsa sebelumnya terlihat gradakan, seperti motif kayu (kata temanku), dan dibuat dengan sangat tidak sabaran karena kata deadline selalu terngiang-ngiang di otakku #deritaanakDG.

Tapi aku nggak mau kalau sketsa ini hanya bersarang di buku gambarku, tanpa ada satu orang pun yang melihat hasilnya, tanpa dilihat oleh orang yang disketsa. Akhirnya aku memberanikan diri untuk menunjukannya kepada si Asshady ini.

Hanya dengan sebuah ketikan, aku berhasil untuk menunjukan gambar ini kepadanya, kurang lebih begini basa-basinya:

@GaShady halo kak aga, kemaren aku nyoba buat ngesketch muka kakak loh hehe mau liat nggak kak? :)

Eh nggak tahunya dibales!! Hahahah girang bukan main deeeeh #norak. Setengah jam kemudian aku berhasil mengupload gambar ini ke lockerz.com, tapi gataunya malah nggak bisa kebuka, fatal banget ckck akhirnya aku upload fotonya ke tumblr dan Alhamdulillah bisa : )


Aku mengabadikan balasannya (halah) di folder favoritesku dan juga diprint screen ini hihihi. Cekidot!


Hahaha maklumin ya kalo rada norak, soalnya jujur ini baru pertama kalinya mention aku dibales sama orang terkenal (meskipun baru terkenal dan aku bukan tipikal orang yang suka mention artis) dan juga karyaku bisa dilihat orang yang dituju. Rasanya seperti mimpi deh hehe.

Aku berharap, gambar-gambarku yang berikutnya bisa lebih baik lagi dan lebih mirip dengan yang aslinya. Dan terima kasih kak Aga, atas waktu yang telah kakak luangkan untuk melihat sketsanya + membalas ocehanku yang nggak penting :)

Whatta great day ;)

Wednesday, May 18, 2011

Bertahan?

Untuk kesekian kalinya aku mencoba untuk menyimpan segala uneg-uneg bodoh tentang diriku, tapi rasanya susah jika hanya disimpan di dalam otak dan tidak mulai untuk menuangkannya ke dalam suatu barisan kata-kata.

Pernah kutuliskan postingan serupa dengan postingan sebelumnya. Perihal keingintahuan seorang gadis yang akan beranjak menjadi seorang wanita dewasa. Mungkin kira-kira saat itu aku masih kelas 1 atau 2 SMA. Tema postingan itu nggak jauh-jauh lah dari dapatkah aku merasakan indahnya memiliki teman yang lebih dari sekedar sahabat, dimana dia bisa memberikan perhatian lebihnya padaku #apasih.

Rasa keingintahuan itu muncul lagi selang 3 tahun berjalan. Sejak aku terlepas dari jeratan test PTN, rasa ini semakin bergejolak. Aku kenal dengan lingkungan yang baru, orang-orang baru, dan juga karakter yang baru. Sekelibat rasa ingin merasakan seperti yang lainnya rasakan. Pasti ada perasaan aku ingin sekali saja merasakan untuk memiliki salah satu dari orang baru itu.

Pikiran dan perasaanku seakan tak ingin menyatu dan ingin berjalan dengan jalannya sendiri-sendiri. Perasaanku menginginkan sebuah status, perhatian, dan pengalaman yang baru dari seorang kaum adam. Namun pikiranku, logikaku, ataupun rasioku berkata untuk jangan mengikuti hawa nafsuku. Menurut logikaku, belum pernah pacaran itu adalah suatu kebanggaan loh. Jarang-jarang kan orang yang belum pernah pacaran hingga jenjang universitas? Dan pikiranku juga mencoba untuk berjalan lebih jauh. Jika aku punya pacar dan tidak bertahan lama, aku akan menyesal kan? Jika aku punya pacar dan ujungnya aku akan putus dengan lelaki itu, nyesel kan karena udah berusaha melepas status istimewaku itu?

Banyak loh orang yang iri dengan statusku ini. Tapi ada juga orang yang heran karena belum pernahnya aku punya pacar. Mungkin ada saja pandangan negatif karena status istimewaku ini. Belum lagi kata-kata orang lain yang jujur saja ini menakut-nakutiku -_- Tapi ya aku nggak mau untuk pikirkan itu. Biarkan saja dia berkata apa :')

Ada juga yang bilang, "Ngapain sih pacaran lama-lama? Terus nanti kalo udah nikah mau ngapain lagi kalo semua hal yang romantis udah dilakuin pas pacaran, ya kan?"
Ini bener-bener pendapat yang membuatku membuka mata hatiku. Di saat aku lagi berpikir dengan logikaku, aku sangat setuju dengan pendapat ini, tapi jika dirasakan dengan hati, aku nggak akan sependapat dengan statement ini.

Labil ya? Begitulah, hidupku memang masih penuh dengan kebimbangan. Apa yang akan terjadi setelah ini? Lihat saja nanti :)

Friday, March 11, 2011

My Different Voice

Setelah sekian lama aku tidak mengetikan kata-kata di situs pribadiku ini, tiba-tiba aku berpikiran untuk mengisi halaman situs ini lagi. Bercerita kepada kalian semua, apa yang terjadi akhir-akhir ini. Sebenernya ini bukan cerita baru lagi. Tapi gara-gara tadi aku menceritakan apa yang terjadi antara aku dan kehidupan baruku kepada mamaku, aku tertarik untuk menceritakan sedikit di sini. Boleh kan? (Iya boleh, silakan aja, nggak ada yang larang kok :p). Oiya sebelumnya, cerita yang akan kuceritakan di sini nggak ada maksud pamer apa gimana, cuma buat share pengalaman aja kok hehe.

Jadi gini, dari dulu, SD, SMP, SMA, aku sama sekali nggak pernah nunjukin gimana suara asli aku. Kalo ada orang nyanyi, aku lebih memilih untuk diam dan nggak ikut bersenandung (meskipun aku pengen banget ngeluarin suara). SMP, aku sempet ikut Padus. Terus aku inget banget, waktu itu ada seleksi paduan suara yang bakal tampil dimanaaa gitu. Suaraku terlalu kecil dan kebanting banget sama suara-suara anak-anak yang lainnya. Ya, otomatis aku nggak lolos. Udah gitu, ada salah satu temanku bilang, "Emang kalo mau masuk padus itu nggak ada seleksinya ya?" Jujur, itu jleb banget. Kesannya suaraku jeleeeeeeek banget. Udah gitu setiap pelajaran seni musik, kalo disuruh nyanyi ke depan, aku jelek-jelekin suaraku soalnya aku bener-bener nggak pede buat ngeluarin suara maksimalku.

Pas SMA, aku juga lebih memilih untuk bungkam seribu suara. Seingetku, selama masa SMA aku cuma sekali aja nyanyi di depan satu orang temanku, itu pun karena dia maksa dan cuma satu kalimat yang kukeluarkan. Udah, cuma itu aja. Itu juga waktu kelas X. Setelah itu? Diam. Coba, yang pernah sekelas bareng aku, yang merasa pernah denger suara asli aku siapa? Nggak ada kan? :)

Tapi pas kuliah, semuanya berubah. Aku bukan aku yang dulu lagi, yang malu-malu buat ngeluarin suara asli aku. Awalnya, aku masih tetep bungkam seribu suara. Disuruh nyanyi, palingan kalo nggak diem, ya aku berusaha mengalihkan pembicaraan. Perubahan ini bermula dari dua minggu yang lalu. Jadi pas udah pulang kuliah, di saat di lorong-lorong depan kelas tidak ada orang selain kami bertiga, temenku masang mp3 di hpnya dia. Aku iseng aja tuh nyanyi-nyanyi. Kupikir suaraku kecil kan, masih kebanting sama suara dari mp3nya dia, eh nggak taunya, suaraku kedengeran sama temenku yang satunya lagi. Dia bilang, "Ih Talita nyanyi!" Wow, serasa suatu keajaiban jika aku mengeluarkan suaraku di depan orang lain. Well, aku emang cuma mau ngeluarin suara asli aku di depan orang yang menurutku aku nyaman kalo sama mereka. Jadi.. gapapa lah kalo mereka doang yang denger :D

Hey, tapi itu semua belum berakhir, masih ada lanjutannya, bung! Temenku yang kemarennya denger suara asliku berkali-kali menyuruhku untuk bernyanyi. Aku menolak berkali-kali, tapi dia katakan itu kepada teman-temanku yang lain. Otomatis, mereka juga ikut-ikutan menyuruhku bernyanyi -_- Oke, aku nyerah. Aku bilang aja, "Yaudah mau nyanyi lagu apa? :)" <-- senyum terpaksa. Pertamanya, mereka bilang nyanyi apa aja, tapi karena nggak ada ide, akhirnya temenku masang lagi mp3nya dan masang lagu Just The Way You Are - Bruno Mars. Tau kan lagu itu? Yang jadi backsound di blog aku :DDDDD

Satu, Dua, Tiga! Yak, aku bener-bener deg-deg-an harus nyanyi di depan mereka. Oke, nggak cuma mereka, tapi mereka semua, teman-teman sekelasku mengerumuniku untuk mendengarkan nyanyianku. Penting banget nggak sih? Hahaha. Alhasil, suara aku jadi semakin bergetar, bisa bayangin kan gimana suara yang gemeteran campur vibra kayak gimana? hahahahah.

Dan ternyata............. Begitu reff selesai dinyanyikan, ekspresi anak-anak udah nggak ketebak lagi. Macem-macem. Ada yang bilang merinding, ada yang langsung lari-lari dari depan kelas terus ngacak-ngacak rambut aku, ada yang bilang lolos Indonesian Idol (sumpah ini berlebihan ya :p), ada yang nyuruh aku tiap hari nyanyi di kelas, ada yang tiba-tiba liat punggung aku terus nyari-nyari kali aja di punggungku ada batterynya kayak boneka, ada yang megang bulu kuduknya sendiri, ada yang coba buat bikin suaranya bergetar, ada yang nanya gimana tekniknya biar bisa keluar vibranya, ada yang komentar supaya vibranya lebih dikontrol, macem-macem deh. Akunya cuma cengengesan doang liat merekanya kayak gitu :3 Padahal mah.... aku baru bakal ngeluarin suara yang maksimal kalo emang aku lagi mood buat nyanyi aja hahahahah. Tapi ya Alhamdulillah deh buat awal, ternyata responnya positif dan nggak bikin aku minder lagi kayak yang pernah terjadi dulu :')

Agak aneh ya kenapa aku tiba-tiba mau ngeluarin suaraku di depan umum? Itu hanya karena satu, aku udah merasa nyaman banget sama anak-anak di kelasku, beda sama kelas yang dulu dulu. Makasih ya, DG 2A ;)

Saturday, January 1, 2011

My New Year Gift

Sebenernya nggak ada hadiah yang spesifik di awal tahun 2011 ini, karena aku juga nggak ulang tahun. Tapi ada sesuatu yang berbeda di awal tahun ini.

Yang pertama, status aku sekarang udah bukan pelajar ingusan, tapi mahasiswa.
Yang kedua, sekarang udah nggak ada cerita bagi rapot lagi, adanya cuma ambil marksheet.
Yang ketiga, aku masih nggak nalar kenapa aku bisa diwawancarain sama orang 'yang ngakunya' anak UI.

Jadi........... begini loh ceritanya. Tanggal 31 Desember 2010 kemarin, ada pembagian marksheet di jurusanku. Tadinya aku udah mikir kalo IP aku nggak bakalan nyentuh angka 3, soalnya pas hasil IP sementara kemarin (yang tanpa mata kuliah ilustrasi), IPku cuma 2,60. Pasca liat IP sementara itu, aku bener-bener pesimis, bingung, nggak tau gimana ceritanya kalo IPnya nggak nyampe 3, udah bener-bener negatif deh pikirannya.

Tapi ternyata.............. Alhamdulillah banget loh, ternyata pas di hari H, aku nggak menemukan ada angka 2 di dalam kotak IP yang ada di dalam marksheetku. Loh terus kalo nggak 2 berapa? 1? Tidak tidak tidak, kalo 1 pasti aku udah di DO. Ternyata angka yang ada di dalam kotak itu adalah 3,03! Huahahaha kok bisa nyampe ya? Ini semua karena nilai ilustrasi dapet B+ huihi makasih yaaa ilustrasi, kau telah membantu banyak pada kenaikan IPku ini.

Sebenernya sih IP segini nggak ada artinya kalo dibandingin sama IP anak-anak yang lainnya. Temen-temenku aja rata-rata dapet IP di atas 3,40. Tapi yasudahlah, semua itu patut disyukuri kan? Buat semester 1, IP segini cukup kok. Yang penting di semester-semester berikutnya, IPnya harus stabil, naik perlahan-lahan meskipun cuma 0 komaan. Daripada sekarang melambung tinggi banget terus mertahaninnya susah nggak enak juga kan? Hihi.

Setelah bicara banyak tentang IP, ada point ketiga yang aku tulis di atas, tentang seorang-anak-yang-bilangnya-anak-ui-ngewawancarain-seorang-anak-poltek-yang-sama-sekali-nggak-eksis. Tapi karena berhubung terlalu panjang untuk dijelaskan, aku nggak jadi jelasin yang point ketiga itu ah hehe. Dadah!